Selasa, 08 Februari 2011

angsa

“SEPENGGAL NYAWA”

Filed under: Uncategorized — oliveroels at 5:45 am on Tuesday, January 27, 2009
“SEPENGGAL NYAWA”
Aku membereskan kertas yang berserakan diatas meja kerjaku.Seperti biasa aku selalu pulang terlambat untuk menyelesaikan transaksi dan mutasi bank hari itu. Tapi belakangan ini aku merasa pekerjaanku terasa jauh lebih sulit. Aku tidak bisa benar-benar fokus. Jam sudah menunjukkan pukul 7 petang. Tanpa pikir panjang aku menyambar tasku, dan segera meluncur ke sebuah tempat, sebuah taman di sudut kota Surabaya.Aku belum begitu mengenal kota ini, meskipun aku sudah tinggal di sini sejak satu tahun yang lalu.Hanya tempat ini yang familiar untukku.Tempat yang menyimpan berjuta kisah kenangan manis.
Aku duduk ditempat biasanya, menatap kosong pemandangan air mancur didepanku.Rintik hujan mulai turun.Aku merapatkan sweater warna pink favoritku dan memakai penutup kepalanya. Memasang headset ditelingaku, dan mendengarkan alunan lagu dari MP4ku. Aku ingin mengenang semuanya, karna tempat ini menyimpan begitu banyak kenangan untukku. Tempat dimana aku menghabiskan waktu dengan dia. Melepas lelah sepulang kerja dan mengobrol tentang apa saja., pekerjaan, olah raga favorit , ekonomi, politik, kultur dan budaya, hobby, keluarga, cinta dimasa lalu, dan masa depan kita berdua. Kita sering berbagi tentang segala hal ditempat ini sambil memandang bintang.
Tapi kali ini aku sendiri duduk disini, mencoba merenung atas segala hal yang pernah terjadi. Tidak ada bintang diatas sana, hanya rintik hujan yang menetes diwajahku.Sudah beberapa minggu aku tidak melihatnya, dan tak ada satupun kabar darinya.11 januari yang lalu tepat 1 tahun aku menjalin ikatan batin dengannya. Hari itu adalah hari terakhir dia memelukku. “Aku akan menikahimu”, dia mengucapkan kalimat itu sambil memegang erat tanganku. Aku bahagia sekaligus juga sedih. “Tapi orang tuamu? Mereka membenciku. Mungkin karna statusku, dan tunanganmu…” Dia segera meletakkan jari-jari tangannya dibibirku, “Sssssttt, Aku Nggak peduli, aku cinta kamu. Bukan dia. Kita akan pergi dari sini”. Dia membelai rabutku, mengecup keningku, dan memelukku dengan erat. Sejak itu, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi.Terakhir justru orang tuanya yang menemuiku dan memintaku untuk melupakan dia dan menjauhinya karna dia akan menikah dengan seorang gadis pilihan orang tuanya dan yang telah dia pacari selama 8 tahun. Aku hanya berusaha tegar, saat orang tuanya mengatakan itu didepanku dan di depan sahabat-sahabatku.Tak ada lagi yang bisa aku lakukan. Aku tidak tau harus bagaimana. Yang aku tau dia sangat mencintai ibunya dan seorang anak yang sangat berbakti.Aku tidak tau lagi kabar darinya.Mungkin sekarang dia sedang berbahagia dengan tunangannya, dan menyusun rencana-rencana pernikahan yang indah.Menyusun kehidupan yang baru.
Rintik hujan mulai berubah menjadi butir-butir air hujan yang lebih deras.Tapi aku tidak peduli. Aku masih ingin disini, merenungi semua yang telah terjadi. Aku masih ingin duduk disini, ditaman ini. Aku mencari alasan mengapa aku harus tetap disini, tapi aku tidak menemukan alasannya. Aku masih ingin mencari tanpa tau apa yang akan aku cari. Aku masih ingin menemukan tanpa tau apa yang harus aku temukan. Aku masih ingin menunggu tanpa aku tau apa yang harus aku tunggu. ..
Kadangkala aku bertanya
dimana cinta berada
tersembunyi tiada kunjung menghampiri
Dua angsa memadu rindu
di danau biru bercumbu
pagut sepi ku di sini
letih hati
Begitu jauh
waktu ku tempuh
sendiri mengayuh
biduk kecil, hampa berlayar
akankah berlabuh ?
hanya diam
menjawab kerisauan
Kadangkala aku berkhayal
seorang di ujung sana
juga tengah menanti
tiba saatnya
Begitu ingin
berbagi batin
mengarungi hari
yang berwarna
dimana dia
pasangan jiwaku ?
ku mengejar bayangan
kian menghilang
penuh berharap
Setiap kali aku mendengar bait-bait lagu Pasangan Juwa milik Katon Bagaskara ini, hatiku kembali terusik. Benarkah dia pasangan jiwaku? atau Apakah aku benar-benar telah menemukannya?
***
Mungkin aku tidak akan pernah bisa membuktikan sebuah teori fisika dari seorang Aristophanes dan filsuf Plato tentang konsep Soulmate, sebelum aku bertemu dengan Dia di 12 Desember 2007 yang lalu, saat dia menjabat tanganku dan mengenalkan dirinya.Aku baru tau, kalau ternyata dia juga merasakan hal yang sama denganku. Dan mengapa begitu banyak kebetulan yang membuat kami merasa dekat. Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana persisnya perasaanku saat itu, saat pertama kali aku menatap matanya.Ada sesuatu yang begitu kuat, seperti ada medan magnit disana yang menarikku dan tak kuasa aku tolak.Begitu natural, dan hangat. Ada keteduhan disana, dimatanya… Love at the first sight…, mungkin kah itu?
Mungkin teori fisika Kimia tentang Human Chemistry yang bisa menjelaskan secara logis keadaan ini. Bahwa seperti halnya unsur2/senyawa2 kimia, manusia juga memiliki afinitas (daya ikat) terhadap manusia tertentu lainnya meskipun mereka belum saling mengenal sebelumnya. Dan Chemistry cinta, terhadap seseorang adalah fitrah.Teori ini juga menguatkan pendapat bahwa pasangan jiwa justru terdeteksi dari pandangan pertama.Konsep Soulmete ini juga yang menginspirasi seorang Khalil Gibran yang tertuang dalam sebuah syairnya Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama.Cinta adalah kecocokan jiwa.Dan jika itu tidak pernah ada, cinta tidak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia”.
Konsep soulmate sendiri sebenarnya berawal dari mitologi Yunani.Pada jaman Dewa-Dewi, manusia diciptakan dengan 4 tangan, 4 kaki dan satu kepala dengan dua wajah.Karena bentuk tubuh yang seperti ini, manusia menjadi sombong dan ingin memiliki kekuatan seperti Dewa-Dewi.Mereka berusaha mendaki kaki langit untuk bisa sampai ke surga.Dewa Zeuz murka atas kesombongan ini, dan membelah manusia menjadi 2 bagian, agar manusia menjadi lemah dan melupakan ambisinya untuk menjadi sekuat Dewa-Dewi.Sejak saat itu manusia saling mencari belahan jiwanya yang lain.
Konsep Soulmate juga bisa dijelaskan sebagai analogi huruf “C” yang saling berkebalikan untuk membentuk huruf “O”.Jika yang satu adalah huruf “C” maka belahan jiwanya adalah huruf “C” yan terbalik.Seandainya manusia adalah malaikat, maka manusia dilahirkan seperti malaikat yang hanya mempunyai satu sayap.Dia harus menemukan pasangan sayap yang lainnya untuk melengkapi.Mungkin dari konsep inilah para ahli psikologi menjelaskan bahwa pasangan serasi justru dibentuk oleh dua karakter yang saling bertolak belakang. Si Hemat dan Si Boros, Si Bawel dan Si Pendiam atau Si Pelupa dan Si Kamus Berjalan, Si cuek dan Si Pemalu.Kontradiksi ini yang justru akan membuat hidup menjadi lebih berwarna, jika mereka bisa melihat perbedaan ini sebagai konsep saling melengkapi, memandang perbedan secara positif.
Tidak semua orang diberi anugrah atau kesempatan untuk menemukan belahan jiwanya. Mungkin karena dosa-dosa manusia atau dosa-dosa orang tua kita yang harus kita tanggung sebagai karma. Atau mungkin karena pasangan jiwa kita telah memilih atau menikah dengan pasangan jasmaninya atau pasangan biologisnya.Hal ini juga yang menjadi sebab mengapa begitu banyak pasangan suami istri yang akhirnya bercerai dan tertekan dengan pernikahannya.
Menemukan belahan jiwa tidak semudah menemukan pasangan lahiriah, yang hanya didasarkan pada kriteria, kekayaan, wajah, bentuk tubuh, pendidikan, keturunan ataupun pangkat.Belahan jiwa bukan seseorang yang selalu sependapat, satu selera, satu karakter atau identis, karna soulmate bukan duplikat, tapi belahan jiwa yang lainnya. Soulmate akan melengkapi kekurangan pada diri kita. Soulmate bukan persamaan tapi kesesuaian.
* * *
Aku menemukan Dia seperti Dia menemukan aku.Kita berdua sama-sama berada diatas puing-puing cinta yang telah rapuh dan hampir musnah ditelan masa.Saat aku menemukan dia, ada kekosongan di jiwanya. Dingin seperti tidak pernah tersentuh oleh cinta.Hatinya kering, seperti ada kemarau panjang.
Dia menemukan aku seperti aku menemukan dia.Aku dan dia sama-sama terbelenggu dan terjebak oleh masa lalu yang sulit kami lepaskan.Seperti ada rantai pengikat yang sangat kuat namun tak kuasa kita lepaskan, dan akan selalu menjadi dilema.
Entah mengapa, sejak kami saling mengenal, dunia seakan lebih indah dan lebih berwarna.Dia selalu mengisi kesepianku, dan membuatku merasa nyaman di dekatnya.Aku seperti sudah lama mengenalnya, mungkin dialam lain sebelum semesta diciptakan.
Tatapan matanya yang teduh seakan mampu menghapus semua luka yang pernah tertoreh dalam di hatiku.Suaranya membuatku terbuai seperti lantunan lagu indah ditelingaku.Aroma tubuhnya begitu menyatu dengan indra penciumanku.Aku bisa merasakan apa yang dia rasakan saat kami saling berjauhan.Aku bahkan bisa menangkap seluruh emosi-emosinya dan mencoba mendiskripsikannya melalui bahasa tubuhnya.
Saat kamu menemukan belahan jiwamu, kamu akan merasa nyaman berada didekatnya.Saat dia disisimu, kamu tidak akan menginginkan apa-apa lagi.Dia akan membuatmu merasa aman dan terlindungi.Dia akan membuatmu tertawa saat hatimu sedang menangis. Dia akan membawamu berdansa saat kakimu tidak mampu melangkah.Dia akan membuatmu menyusun tujuan-tujuan baru saat kamu merasa putus asa.Dia akan berada disana untuk mendengarkan keluh kesahmu.Menjadi pereda amarahmu.Seseorang yang akan selalu ada untuk menyeka air matamu, menyembuhkan luka hatimu, dan membuatmu menjadi lebih berarti.Penyemangat saat kamu merasa terpuruk, dan mampu menepis segala egomu.
Saat kamu menemukan belahan jiwamu, dia akan menjadi mimpi-mimpi indahmu.Seseorang yang akan selalu ada disetiap doa-doamu.Betapapun kesulitan hidup mendera, belahan jiwa akan selalu setia menjadi sahabatmu dan akan memberikan semangat dan kasih sayangnya untukmu.Akan sangat menyakitkan saat kamu dipisahkan dari belahan jiwamu apapun alasannya, karena kamu dan belahan jiwamu saling membutuhkan dan akan saling melindungi, seperti ada ikatan yang tidak kasat mata yang akan mengikat jiwa kalian selamanya.
Mungkin aku adalah satu dari banyak manusia yang tidak bisa hidup berdampingan dengan belahan jiwanya.Tapi aku bahagia dan bersyukur atas anugrah yang indah ini.Bahwa aku telah menemukannya dan pernah memilikinya….
When I first saw you, I saw Love
And When the first time u touced me, I felt Love
And after all this time you’re still the one I Love…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar